Jumat, 25 Februari 2011

Karyaku (novel) kupersembahkan untuk org2 yg kusayang

Please, take my heart
Tokoh :

Ø Randica Azyahra
Ø Elena putri sartika
Ø Monica Glebova stewart
Ø Yoanda angelisha
Ø Dimas  walanda
Ø Rhandy Erioz heralgi
Ø Ariandy permana nasution
Ø  Airlangga Fahrezy agung sebastian
Ø Fahrian akhdar
Ø Oktavanry Indarwan
Ø Rendy Drazyar
Ø Anna humaira carlytha
Ø Fathir  kusuma wijaya
Ø Natasya Erioz lorenza



BAB I
Di Kantin SMA 23 Jakarta Selatan.
Randica Azyahra dan tiga orang temannya sedang asyik ngobrol sambil makan mie ayam.
“Ran, sejak putus dengan Ari, di antara kami bertiga hanya kamu yang menjomblo. Sekarang nggak ada yang kamu sukai ya?” Tanya Lena sahabat yang paling dekat dengan Ran.
Meca dan Yoan saling berpandangan, sebenarnya mereka berdua tahu seseorang yang disukai temannya itu, dia adalah pacar Lena sekarang. Cinta pertama Ran, namun karena cowok itu ternyata menyukai Lena dan Lena menyukainya jadi Ran mundur tanpa memberitahu perasaannya. Dia tak ingin melukai temannya yang sedang jatuh cinta. Walaupun Ran lebih dulu menyukai cowok itu. Dan ia malah pacaran dengan Ari yang tak ia cintai untuk melupakan Dimas pacar Lena, tapi karena tak mau menyakiti Ari terus yang sangat tulus mencintainya, Ran akhirnya putus dengannya.
“Belum ada!!!!!” Jawab Ran singkat sambil minum es jeruk kesukaannya.
“Ouh… nanti kalau ada yang kamu suka bilang ke kita ya, soalnya hanya kamu yang nggak pernah sedikitpun curhat tentang cowok.” Sahut Lena.
“Karena cowok yang disukai sama, jadi sulit ceritanya! Harus salah satu mengalah deh, jika nggak kita yang melihat tingkah anehnya ke Dimas, mungkin dia juga gak ngaku ke kita kalo dia suka Dimas.” Bisik Meca kepada Yoan, dan Yoan hanya mengangguk menatap kasihan ke arah Ran. Ternyata cinta itu rumit juga ya.
“Hey kalian kok bisik-bisik? bicarain apa’an?” Tanya Lena yang tak sengaja melihat mereka berdua.
“Hehe, gak kok! Eh Lena, tuh yayangmu dan teman-teman.” Tunjuk Meca melihat enam sahabat mereka yang menuju ke arah mereka berempat. Dimas, Rheo, Ian, Ari, Ezy dan Oky.
“Dimas… teman-teman ke sini.” Seru Lena.
Mereka berempat duduk berseberangan dengan sahabat mereka tadi, sebenarnya mereka  udah sahabatan sejak duduk di kelas satu SMA, hanya Rheo yang baru gabung saat kelas dua sekarang. Dan Rheo juga yang paling jarang ngumpul dan sangat pendiam walaupun orangnya baik dan sangat pintar di antara mereka.
“Kemana az kalian? Kami udah nungguin dari tadi?” Tanya Lena sangat riang. Di antara Ran, Meca, dan Yoan emang Lena yang paling ceria dan pandai bergaul. saat kelas satu pun Lena lah yang menyapa mereka semua dan akhirnya bersahabat sangat akrab seperti ini.
“Tadi kami lagi ke perpustakaan mengembalikan buku, nanti kalo telat kan denda.” Jawab Dimas seadanya, walau pacaran dengan Lena, Dimas orangnya selalu mementingkan sahabat dan tak selalu berduaan dengan Lena, jadi Lena sedikit kesepian sieh!! Soalnya Dimas dan dia tak pernah sekalipun kencan, kalo jalan semuanya pasti ikut. Tapi, tak masalah buat Lena yang sifatnya juga sama kayak Dimas. Tapi, namanya juga cewek pasti ingin di sayang-sayang oleh pacarnya, jadi sering kali Lena mengeluh kepada sahabat ceweknya, karena sikap Dimas. Walaupun begitu Lena tetep sayang banget dengan Dimas. Kalo tidak, hubungan yang sudah setengah tahun ini pasti berakhir.
“Hebat ya Lena dan Dimas tetap awet banget, nggak kayak aku dengan Ari yang hanya sebulan putus, walau mencoba menyukainya tapi tetap nggak bisa. Namun Ari memang baik banget walau udah putus denganku dia masih seperti dulu dan masih berteman baik dengan ku.” Ran bicara pada hatinya, lalu menatap Ari yang sedang bercanda dengan yang lain.
“Eh, teman-teman minggu ini kita jalan yuk? Bosan udah sebulan nggak jalan  rame-rame!” Seru Meca yang memang hobinya hang out.
“Ya ok, tapi kemana? Kalo Cuma keluyuran nggak jelas aku nggak mau.” Ucap Ran yang nggak suka jalan-jalan yang nggak ada arah tujuan.
“Betul ucap Ran, aku juga gak mau kalo nggak jelas tujuannya.” sahut Lena.
“Nonton yuk, ada film baru yang katanya rugi kalo nggak nonton.” Ajak Ian dan Yoan.
“Males ah, buang-buang uang mending beli yang bajakan az ntar. Aku lagi kering nieh.” Ucap Oky, yang orangnya suka barang imitasi.
“Betul-betul-betul.” Jawab Ezy, yang sekarang lagi nge-fans sama upin-ipin.
“Yah… ayang kok gitu.” Bisik Meca kepada Ezy pacarnya.
“Meca bukannya aku tak mau jalan, tapi kalo nonton kita kan udah berdua kemaren.” jawab Ezy.
“Gimana kalo ke Dufan?” Ajak Yoan.
“Nggak mau! Ntar az.” Jawab mereka semua kompak.
 “Kan sudah kesepakatan kalo 3 bulan sekali kita ke Dufan, ini udah waktunya.” Seru Yoan yang kebelet pengen ke Dufan.
 mereka saling berpandangan, mereka ternyata lupa akan kesepakatan itu. Memang sieh Dufan adalah salah satu alternative buat mereka untuk merefreshingkan otak mereka setelah belajar melulu. Kalo nggak ke Dufan pasti pesta ke Villa Ran yang ada di Puncak Bogor.
“Hey Yoan, kamu nggak denger ya aku lagi kanker { kantong kering} nieh.” ucap Oky dengan wajah sedih.
“Lho… sepertinya, baru kemaren deh kamu dapat gaji dari bokap mu. Kan ini awal bulan.” Ucap Lena.
“Nah itu dia, gitar ku rusak gara-gara adikku! Jadi, aku membeli yang baru. Dan sekarang aku harus bisa berhemat.” Jawab Oky cemberut.
“Sabar ya… sabar.” Ari mengelus pundak Oky.
“Jadi Gimana dong?” Tanya Meca lagi,
“Ada ide? Eh Rheo, kamu punya ide? kan otakmu paling encer di antara kami. Kamu ini diam az dari tadi, ngomong dong.” Suruh Lena, Rheo memang pendiam dan ngomong selalu seadanya, kalo gak penting mending diam itulah sifat khas Rheo, dia jadi akrab dengan yang lain juga berkat Lena. Memang Lena tuh orangnya pinter bergaul dari yang pendiam sampai orang yang suka ngomong, pasti seneng berteman dengannya. Wajah Lena juga cukup cantik, membuat banyak cowok tertegun melihatnya.
“Kalo soal beginian aku gak punya ide, nggak ngerti.” Jawab Rheo menggelengkan kepala.
“Iya juga ya, otak Rheo kan untuk pelajaran.” Sahut Ian.
“KeVilla ku az yuk, kita pesta piyama.” Ajak Ran.
“Aku mau az, tapi kita Cuma punya waktu hari sabtu dan minggu az, capek pulangnya! Apalagi pas itu langsung sekolah.” Sahut Dimas.
“Lupa ya, hari jum’at kita Kan ada acara festival budaya di sekolah ini. Dari dulu acaranya itu-itu juga, mending kita ke Villa Ran.” Ucap Lena, dia paling nggak suka festival budaya sekolah ini soalnya acaranya membosankan.
“Setuju!!!” Jawab Ian dan Meca.
“Nggak apa-apa kalau kita nggak masuk school?” Tanya Ari, itu karena Ari paling disiplin.
“Kan nggak diabsen juga.” Jawab Ian antusias, dari wajahnya kelihatan bahwa ia pengen libur.
“Bolehlah.” Sahut Rheo,
“Rheo yang pintar az setuju, masa kamu nggak sieh?” Tanya Lena,
“Oke deh!” Jawab Ari, yang tak bisa menolak lagi.
“Nah kalo githu, kita janjian di rumah Ran.” Seru Ezy,
“Boleh ngajak pacar ku nggak? Kayaknya dia gak ada mata kuliah hari itu.” Tanya Yoan,
“Euhmmm… boleh kok, kan Kak Fathir juga masih teman kita.” Jawab semuanya, soalnya kak Fathir adalah alumni angkatan dua tahun yang lalu dari sekolah mereka.
“Nah, sekarang kita bagi tugas… seperti biasa.” Seru Oky dan Ian semangat.
"""

1 komentar: